:: Ayah, Ibu dan aku
Berbagai rintangan dilalui, berbagai nikmat telah dilewati, berbagai larangan sudah dilanggar, begitu keruhnya hidupku ini. Hari ini mungkin sudah yg keberapa kali aku menghirup oksigen-Nya, entah berapa banyak aku menikmati nikmat-Mu
, sungguh aku tidak mampu andai ada yang memaksaku menulis semua itu, sungguh aku tak ada artinya. Akan tetapi di samping itu semua, tak ada balasan yang setimpal yang telah aku lakukan, hanya maksiat, maksiat dan maksiat. Seakan matahatiku telah tertutup kalau yang aku lakukan selama ini hanya salah, salah dan salah. Dari hal yang kecil saja, sudah berapa orang hari ini yang sakit hati karena perkataanku, sudah berapa orang yang kecewa karena perbuatanku, entah sudah berapa banyak orang yang benci kepadaku hanya karena sikapku. Ampuni hamba-Mu ini Ya Allah.
Mataku membengkak malam ini, bukan berarti aku manja, bukan pula karena orang yang benci padaku, akan tetapi karena diriku yang begitu banyak salah terhadap dua sosok mulia yang sangat aku hargai, aku hormati, aku cintai dan aku banggakan, ya mereka Ayah dan Mamaku. Kebahagiaan akan terasa lengkap jika kita berada disekeliling orang yang kita cintai. Malam ini aku terkenang atas apa yang telah mereka lakukan dalam hidupku selama ini, Mama yang telah bertaruh hidup dan matinya untuk melahirkanku,merawat dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang, Ayah yang selalu banting tulang dengan ikhlas untuk memenuhi semua apa yang aku butuhkan agar aku bisa menikmati hidup. Apa yang aku lakukan untuk membalas kebaikan mereka? Aku selalu tutup telinga ketika mereka mengingatkan dan menasihati aku, sering juga aku bohong pada mereka hanya untuk kepuasanku, sering aku melawan ketika mereka marah karena kebrutalanku, sering banget aku banting pintu dihadapan mereka saat mereka tidak mengabulkan permintaanku, yang paling aku sesali, banyak banget kata-kata kasar yang seharusnya tidak pantas mereka dengar dari bibirku dasar cerewet, kurang ajar, tidak pengertian, kolot, kuno. Tapi apa mereka dendam padaku? Tidak, sama sekali tidak. Mereka tetap menyayangi dan mencintaiku sepenuh hatinya di setiap hembusan nafas mereka, bahkan mereka selalu menyebut namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku bisa berdiri di sini sekarang ini. Tuhan, malam ini aku simpulkan, “AKU ANAK DURHAKA”. Tak sadarkah aku kalau mereka sangat berarti dalam hidupku.
Ayah, Mama hari ini melalui tulisan ini aku meminta ampunan Ayah dan Mama atas semua kedurhakaanku selama ini. Ayah mama, hari ini aku berdiri di sini mungkin belum bisa membuat kalian bangga, namun apapun yang aku lakukan itu takkan pernah cukup untuk membalas semua yang telah Ayah dan Mama berikan selama ini padaku.
"Ayah, Mama terimakasih, Aku sayang kalian sampai akhir nafasku, sampai akhir hidupku " .
banyak mendoakan adalah jalan terbaik
Enggeh Ka.